Militansi Mahasiswa dalam Menunjang JPE yang Mempunyai Jiwa Produktif, Religius, Inovatif, Demokratif, dan Etika Ditengah Revolusi industri 4.0

Menjalani hidup sebagai seorang mahasiswa tidaklah mudah, kebanyakan dari mahasiswa banyak dihadapkan dengan berbagai rintangan, baik dari godaan maupun masalah pribadi, sehingga akan merasa mempunyai sedikit waktu untuk mengerjakan tugas perkuliahan. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menjadi mahasiswa yang "Perfect".
Meningkatkan produktivitas dan mengatur waktu sebaik mungkin merupakan hal terpenting untuk menjadi seorang mahasiswa produktif. Salah satu cara meningkatkan produktivitas adalah dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kampus, seperti mengukuti organisasi, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dll. Namun dengan catatan, mahasiswa harus dapat mengatur/membagi waktu agar tidak ada jam yang terbuang sia-sia.
Pada era seperti saat ini intelektualitas yang ditunjukkan mahasiswa tidak diimbangi dengan religiusitas. Para mahasiswa hanya memikirkan ilmu, ilmu dan ilmu. Mereka tak pernah memikirkan bagaimana caranya agar ilmu yang mereka dapatkan bisa bermanfaat bagi orang lain dan bisa diridhai oleh tuhannya. Mereka hanya bisa menuntut ilmu akan tetapi tidak bisa atau tidak mengerti bagaimana cara menyalurkan ilmu mereka pada orang lain. 
Disinlah dibutuhkan sikap religius seorang mahasiswa. Mereka tidak hanya menuntut ilmu setinggi mungkin melainkan juga ingat pada yang menciptakan mereka, yaitu Tuhan. Untuk dapat memanfaatkan ilmunya dengan baik, seorang mahasiswa wajib beribadah menurut keyakinannya masing-masing. Dengan ibadah, mahasiswa dapat mengerti dan memahami serta bisa melaksanakan apa yang harus ia lakukan dan apa yang tidak semestinya dia lakukan. Dalam artian kecil dapat membedakan antara benar dan salah.
Sebagai mahasiswa kita juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Kreatif dalam menemukan ide baru dan inovatif dalam mencari cara-cara baru untuk mensiasati permasalahan yang ada.Modal utama untuk menjadi mahasiswa yang kreatif dan inovatif adalah pola pikir, mental, serta ketekunan. Setiap orang pasti mempunyai pengalaman hidup, dari pengalaman itulah seharusnya kita belajar. Percayalah semua yang diciptakan Tuhan tidak ada yang sia sia, jika kita mau mempelajarinya.
Dalam hal demokrasi, Mahasiswa adalah satu-satunya kekuatan ekstraparlementer yang perlu muncul ke permukaan dikala kondisi bangsa yang nyaris karam. Apakah harus turun ke jalan? Itu mungkin salah satu ikhtiar tapi agar tidak terus bergerak tanpa narasi yang jelas sudah saatnya mahasiswa mampu membangun sebuah gerakan mahasiswa berbasis riset dan mampu mewujudkan arah gerakan yang baru. Di tengah arus demokrasi yang sedemikian panjang, gerakan mahasiswa harus mengambil peran-peran positif di era digital seperti saat ini. Tidak sulit bagi mahasiswa untuk melakukan gerakan dan menguatkan daya kontrolnya kepada pemerintah. 
Makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri.Seperti mana yang kita ketahui bahwa mahasiswa merupakan intelektual-intelektual yang sangat berperan penting terhadap bangsa dan negara kedepannya, maka dari itu sudah sepatutnya seorang mahasiswa memiliki etika yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day 2

Day 4